Jumat, 10 Mei 2013


www.IBLIS.com

Pagi itu, Pardi berpakaian necis, laiknya seorang pegawai perusahaan. Dgn gaya
seorang eksekutip Pardi memasuki kedai kopi Cak San, sembari menenteng sejumlah
tumpukan buku. "Mau kemana Kang?", tanya Cak San. "Lho nggak tau to, kalo saya
ini sedang kursus komputer?". "Wah kemajuan Kang. Nanti jadi apa setelah selesai
kursus?". "Saya mau belajar komputer sampai ahli, hingga saya bisa tau dimana
virus komputer itu." Cak San tidak terlalu tanggap, karena memang tidak tau
bahasa modern, apalagi virus komputer. Yg dia tau itu virus padi yg biasanya
menghabiskan tanaman petani disawah. Pernah juga mendengar, misalnya virus
masarakat, virus dlm tubuh, virus politik, dll. tapi riciannya tidak tau, hanya
dari mulut ke mulut saja.


"Di, mau ngikuti jaman edan apa kamu ini, kok belajar komputer segala?" timpal
Dulkamdi mengagetkan. "Edan, ndhasmu atos....saya ini dituntut belajar komputer,
karena besok bisa buat bekal di akerat." "O alah, masak komputer masuk dalam
pertanyaan kubur." "Jangan meremehkan, pasti kamu nanti masuk neraka gara2 kamu
tidak bisa memainkan komputer..". "ha.ha..apa hubungannya komputer dgn siksa
neraka. Malah menurut saya, komputer bisa menjerumuskan kita kedalam neraka..."
"Kok begitu..." " Iya.., soalnya saya pernah datang ke seorang Kiai yg punya
komputer..dan apa itu namanya..hmmm..internet. Saya mau silaturrahmi, minta
berkah doa. Kata penjaga dirumahnya, sang Kiai sedang sibuk didalam kamar, saya
pikir wiridan atau dzikir, Eeh, selidik punya selidik, Kiai sedang bermainn
komputer.." "Lho, apa salahnya. Kiai modern harus bisa komputer." "Bukan begitu
Di, Kiai ini sedang melihat gambar cewek montok di internet.."Mendengar kisah
Dulkamdi, Pardi jadi merah padam mukanya. Pardi ingin membalas alasan
argumentatip, api belum juga ketemu. "Nah, kalok saya tidak Dul, Soal gambar
porno di internet, itu urusan pribadi Kiai itu dgn Allah, tapi kalok saya nanti
ditanya di akherat, kenapa saya tida bisa membalas surat2 atau keresahan orang2
melalui komputer atau internet, hanya karena saya nggak punya keahlian, khan
bisa celaka..berarti saya membiarkan orang lain terperosok...nah, bagaimana
menurut kamu." "Boleh juga itu Di, tapi omong2, apa siih yg kamu inginkan ?"
"nGgak usah ribut lahh, manusia global ini perlu komunikasi. Saya harus perang
dgn virus komputer global nanti." Dulkamdi terdiam. Ia hanya membayangkan virus2
perusak komputer berkeliaran dimana2. Tapi apa hubungannya dgn manusia milenium
nanti, apa pula hubungannya dgn manusia global kelak?

"Bagus Di!" sela Kang Soleh tiba2. "Kamu harus kuasai dunia komputer. kalok
perlu kamu menjadi pionir komputer. Agar virus manusia millenium bisa terhapus
oleh keahlianmu." "Memang ada Kang, virus manusia milenium masuk komputer?" "
Ada, virusnya adalah kedengkian, takabur, materialstis, khayalan serba nikmat,
cinta duniawi, malas ibadah, suka mencaci orang, merasa paling hebat dan bahkan
virus terbesarnya adalah merasa menjadi Tuhan." "Saya harus melawan bagaimana
Kang?" "Lawanlah dgn lawan dari segala penyakit atau virusnya, sembari kamu
bangun peradaban luhur lewat komputermu. Kamu bisa membuka atau membuat
www.pardi.com" "Isinya apa Kang?" " Isinya..ya gundhulmu ituu..Isinya itu adalah
bagaimana warga komputer dunia benar2 kembali kepada Sang Pencipta, kembali
meneladani Rosulnya. Sebab iblis sudah punya situs yg dahsyat, bernama
www.iblis.com yg siap sedia menghancurkan hubungan manusia dgn Allah, agar
manusia yg kering nurani, merangas mata dan hatinya."

Sumber :  Kedai Sufi
Oleh : Mohammad Luqman Hakiem - Cahaya Sufi Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar